Warisan Yang Berujung Maut
AGEN POKER- Pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Pasinggangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah akhirnya terungkap. Peristiwa itu rupanya sudah terjadi limatahun silam.
Para koban di bunuh oleh keluarganya sendiri. Tersangaka Suminah beserta tiga anaknya, yakni Irfan, Putra, dan Saniah merencanakan pembunuhan.
Menurut kepala Polres banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salama, motif pembunuhan karena dendm yang didasari tanah warisan. Tanah warisan itu diperuntukan oleh keluarga Misem.
Dia mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, Saminah dan saudaranya selalu cekcok terkait dengan menggunakan harta yang merupakan harta milik orangtuanya yang akan menjadi peawis mereka.
" Anak-Anaknya ini menyaksikan ibunya dikeroyok tiga lawan satu. Selalu seperti itu dan tiga anakanya egitu mereka sudah beranjak dewasa, mereka ikut terlibat. Merasa mereka harus melindungi ibunya dehingga mereka ikut membela ibunya," katanya.
BANDAR POKER- Hingga akhirnya ketiga anak Saminah berencana menghabisi tiga pamannya.
" Kejadian pembunuhan pada siang hari dimana diskenariokan Bu Saminah membawa Bu Misem (orang tuah Suminah ) ke rumahnya supaya kondisi rumah Di TKP itu( rumah yang di tempati Misem) kosong, " kata AKPB Bambang.
AGEN CEME- Pembunuhan satu keluarga di Banyumas terjadi pada 9 Oktober lima tahun lalu. Namun, kejadian itu baru terungkap setelah kerangka keempat korban di temukan 24 Agustus ini.
Tersangak Saminah merupakan anak kedua dari Misem. Misem merupakan ibu dan nenek dari keempat tersangak maupun kormaupun korban dari pebunuhan.
Empat kerangka korban pertama kali ditemukan oleh Rasman saat membersihkan halaman belakang rumah Misem. Tapi rasman baru menceritakan penemuan tengkirak itu kepada warga bernama Saren pada hari sabtu yang di lanjutkan laporan ke Kapolres Banyumas.
Polisi langsung bergerak ke lokasi penemuan kerangka. Mereka curiga, kerangka tersebut merupakan korban pembunuhan. Sebab, polisi lubang kubur telalu sempit utnuk pemankaman, kerangka dalam posisi terpuruh, dan masih mengenakan pakaian. Ditambahkan lagi dengan adanya seutas tali yang mengikat di slaah satu leher kerangka tersebut.
BANDAR CEME- Hingga akhirnya, kemudian ditetapkan empat tersangaka yang tidak lain saudara dari korban. Polres Banyumas pun melakukan prarekonstruksi terhadap keempat tersangak. Keempat pelaku memperagakan 18 adegan ketika membunuh para korban.
"Secara umum ada 18 adegan. Prarekreasi ini tujuannya untuk meyakinkan kami selalu penyidik terkait dengan pasal yang kita sangakakan, kemudian peran dari keempat tersangka juga dengan cara dipukul mengunakan besi dan tabung elpiji.
dalam prarekonstruksi yang dilakukan terbongkar para tersangka menghabisi keempat korban. Tersangka Irfan dan Putra terlebih dahulu masuk keddalam rumah Misem.
Kemudian, keduannya menemukan Sugiono dedang mandi dan ketika keluar dari kamar mandi, ia dipukul menggunakan besi dan dongkrak.
Setelah dipukul itu, Ssuggiono di pukul putra selajutnya menunggu kedatangan p penghuni rumah Misem lainnya. Datanglah korban kedua, Supaptro yang baru pulang dari kerja.
Sesampainya di rumah, Supraptro yang merupakan pegawai negri sipil dibunuh kedua tersangka juga dengan cara dipukkul mengunakan besi dan elpiji.
AGEN DOMINO- Bambang kembali menjelaskan, Jenazah Suprapto dibawah Oleh Irfan dan Putra ke dalam kamar dan dibentuk di atas jenazah Sugiono. Selanjutnya keduanya membunuh Heri yang merupakan anak kelima Misem.
Tidak lama kemudian, datanglah saudara heri yang merupakan putra bungsu atay outra kelima dari Bu Misem. begitu datang, masuk ruang tengah saudara Heri langsung dipukul dari belakang oelh kedua tersangka hingga meninggal duni dan selanjutnya dimusiumkan ke dalam kamar, lalu ditumpuk dengan korban lainnya.
Kendati tiga orang tersebut merupakan target utama, kedua tersangaka Irfan dan Putra kenudian membunuh sepupu mereka, yakni Vivin, yang merupakan putri dari suprapto dan tercatat sebagai mahasisa IAIN Purwokerto.
Saat tahu Vibin akan datang, kedua terangka mencoba mengirim pesan singkat melalui telepon seluler supaya tidak pulang, agar tdak menjadi korban kembali.
Akan tetapi, ternyata pesan singkat itu tidak dibalas karena Vivin sudah sampai di rumah Misem, hingga akhirnya turut duibunuh oleh Irfan dan Putra.
BANDAR DOMINO- Setelah kejadian tersebut, Misem dilarang pulang kerumahnya oleh Saminah selama hampir satu bulan dan selama itu pula Urfan dan putra membersihkan rumah Misem yang berjarak 5 meter dari rumahnya.
Barang bukti sudah di amankan oleh pihak yang berwajib, salah satunya lubang tempat ditemukannya kerangka yang memiliki ukuran panajang 150 cm dan lebar 120 cm dan kedlamn sekitar 40 cm.
Kini keempat ersangka sudah diamankan oleh pihak dan akan di jatuhkan hukum sesuai perbuatan mereka.
Comments
Post a Comment