Cerita Putri Sampah dan Sebidang Lahan Hijau di Bantar Gebang

Cerita Putri Sampah dan Sebidang Lahan Hijau di Bantar Gebang

Cerita Putri Sampah dan Sebidang Lahan Hijau di Bantar Gebang

AGEN POKER- Semua orang tahu bahwa Bantar gebang adalah tempat pembuangan akhir sam[ah, tahukan anda bisa di sela-sela gunungan sampah ada sebidang lahan hijau bernama BGBJ?

BGBJ adalah singakatan dari Bantar Gebang Biji, Maksudnya dari nama tersebut yaitu sebagai simbol bahwa semua anak di sini bisa menjadi biji atau benih utnuk masa depan yang lebih baik.

BGBJ bisa di bilang sebagai sanggar belajar bagi anak-anak di lingkungan Batar Gebang. Kegiatan di BGBJ ini berlangsung pada hari minggu saja, dan menghadirkan relawan pengajar dari lokal maupun turis. Mereka mengajarkan banayka ilmu pengetahuan, seperti Bahasa Inggris, Matematika, mendingeng, membaca,menulis, dan lainnya.

BANDAR POKER- "Anak-anak di sini sanagat kurang literasi, mereka yang sudah masuk kelas 6 SD oun kadang tingkatkecerdasanyan masih belum sampaidi sana.  Maka dari itu, fungsi BGBJ adalah menungkatkan kesadaran pendidikan mereka," Ucap resa, pendiri BGBJ.

Tidak ada biaya masuk dan bergabung belajar di rumah ini, jadi semua anak boleh ikut. Resa juga mengungkapkan, BGBJ ini sanagt terbuka nagi siapapun yang ingin bergabung menjadi relawan. Setiap harinya akan terus bertahan anak-anak yang belajar di sini. Anak-Anak juga di ajarkan utnuk membangun samapah sembrangan walaupun lingkungan di sekeliling mereka  adaah samapah semua. Mereka di ajarkan membawa botol minum dan tempat makannya sendiri. Itu yang menurut Rasa du sebut pendidikan karakter.

BGBJ ini dilengkapi dengan gambar tembok yang berwarna warni berisi mulai dari hasil tangan para relawan. Selalin itu juga di dlaamnya banayak tananman di tanam dan dirawat oleha anak-anak, salah sataunya adalah hidroponik.

AGEN CEME- BGBJ dahulunya adalah rumah biasa milik Resa, seorang perempuan yang sejak usia 6 tahun tinggal di bantar Gebang. Saat itu, Bantar Gebang masih kota biasa, nelum ada samapah yang menggunung. Tapi saat usia Resa menginjak 8 Tahun, sampah-sampah itu mulai bedatangan dan menggunung hingga hari ini.

Karena temoat tinggalanya yang sekarang itu, ia jadi sering diejek teman-temannya dengan julukan "Putri Sampah" . Tapi, ejekan itu bukan membuatnay semakin mundur, justru ia malah semakain ingin maju ke depan. Ia berkeinginan kuat untuk bersekolah tinggi dana kembali menjadi orang yang bermanfaat di lingkungannya.

BANDAR CEME- Ia mengabisajan masa sekolahnya drnegan merantau di daerah Sumatera. Setelah selesai pendidikannya, ia kembali ke rumah samapahnya dan mendirikan BGBJ. Karena kecakapannya dalam bernisinis dan berbahasa inggris, ia banyak di tawari pekerjaan dari perusahaan ternama dalam maupun luar negeri. tapi demi BGBJ, ia rela menolah semua tawaran relawan agar tetap bisa meneruskan dan membesarkan BGBJ.

Saat ini, organisasi sosial yang dibuat pribadi oleh Resa ini masih mendapat pendanan, dari mulai uang hingga buku-buku bacaan anak-anak.

Rasa mengungkapkan hanya ingin anka-anka di Bantar Gebang tidak menjadi anak-anak terbelakang. Mereka hanya anak-anak biasa yang tinggal di tempat berbeda, tapi potensinya sama. maka itu, ia terus memotivasi dan menanamkan pola pikir  yang positif kepada anak-anak di BGBJ ini.

Cerita Putri Sampah dan Sebidang Lahan Hijau di Bantar Gebang

AGEN DOMIN- Semua orang tahu bahwa Bantar gebang adalah tempat pembuangan akhir sam[ah, tahukan anda bisa di sela-sela gunungan sampah ada sebidang lahan hijau bernama BGBJ?

BGBJ adalah singakatan dari Bantar Gebang Biji, Maksudnya dari nama tersebut yaitu sebagai simbol bahwa semua anak di sini bisa menjadi biji atau benih utnuk masa depan yang lebih baik.

BGBJ bisa di bilang sebagai sanggar belajar bagi anak-anak di lingkungan Batar Gebang. Kegiatan di BGBJ ini berlangsung pada hari minggu saja, dan menghadirkan relawan pengajar dari lokal maupun turis. Mereka mengajarkan banayka ilmu pengetahuan, seperti Bahasa Inggris, Matematika, mendingeng, membaca,menulis, dan lainnya.

"Anak-anak di sini sanagat kurang literasi, mereka yang sudah masuk kelas 6 SD oun kadang tingkatkecerdasanyan masih belum sampaidi sana.  Maka dari itu, fungsi BGBJ adalah menungkatkan kesadaran pendidikan mereka," Ucap resa, pendiri BGBJ.

Tidak ada biaya masuk dan bergabung belajar di rumah ini, jadi semua anak boleh ikut. Resa juga mengungkapkan, BGBJ ini sanagt terbuka nagi siapapun yang ingin bergabung menjadi relawan. Setiap harinya akan terus bertahan anak-anak yang belajar di sini. Anak-Anak juga di ajarkan utnuk membangun samapah sembrangan walaupun lingkungan di sekeliling mereka  adaah samapah semua. Mereka di ajarkan membawa botol minum dan tempat makannya sendiri. Itu yang menurut Rasa du sebut pendidikan karakter.

BGBJ ini dilengkapi dengan gambar tembok yang berwarna warni berisi mulai dari hasil tangan para relawan. Selalin itu juga di dlaamnya banayak tananman di tanam dan dirawat oleha anak-anak, salah sataunya adalah hidroponik.

BGBJ dahulunya adalah rumah biasa milik Resa, seorang perempuan yang sejak usia 6 tahun tinggal di bantar Gebang. Saat itu, Bantar Gebang masih kota biasa, nelum ada samapah yang menggunung. Tapi saat usia Resa menginjak 8 Tahun, sampah-sampah itu mulai bedatangan dan menggunung hingga hari ini.

Karena temoat tinggalanya yang sekarang itu, ia jadi sering diejek teman-temannya dengan julukan "Putri Sampah" . Tapi, ejekan itu bukan membuatnay semakin mundur, justru ia malah semakain ingin maju ke depan. Ia berkeinginan kuat untuk bersekolah tinggi dana kembali menjadi orang yang bermanfaat di lingkungannya.

BANDAR DOMINO- Ia mengabisajan masa sekolahnya drnegan merantau di daerah Sumatera. Setelah selesai pendidikannya, ia kembali ke rumah samapahnya dan mendirikan BGBJ. Karena kecakapannya dalam bernisinis dan berbahasa inggris, ia banyak di tawari pekerjaan dari perusahaan ternama dalam maupun luar negeri. tapi demi BGBJ, ia rela menolah semua tawaran relawan agar tetap bisa meneruskan dan membesarkan BGBJ.

Saat ini, organisasi sosial yang dibuat pribadi oleh Resa ini masih mendapat pendanan, dari mulai uang hingga buku-buku bacaan anak-anak.

Rasa mengungkapkan hanya ingin anka-anka di Bantar Gebang tidak menjadi anak-anak terbelakang. Mereka hanya anak-anak biasa yang tinggal di tempat berbeda, tapi potensinya sama. maka itu, ia terus memotivasi dan menanamkan pola pikir  yang positif kepada anak-anak di BGBJ ini.



Comments