Sang istri, Dewi menuturkan hanya bisa bersabar menghadapi kondisi suaminya itu. Ketiga anaknya yang masih duduk di sekolah dasar juga kerap beratnya kapan ayahnya sembuh dan bisa bermain kembali.
" Anak-anak suka tanya, kapan yah papi sembuh? Ingin berenang lagi, pingin main sma papi," derita Dewi, Kamis(26/9/2019). BANDAR POKER
Bahkan, kata dia, anak bungsunya kerap mengekspresikannya kepada mereka yang menyakiti ayahnya. Namun ia mengajakan agar bersabar menghadapi cobaan ini.
AGEN CEME - "yang paling kecil suka bilang," Aku ingin balas coba tuh yang mukul papih itu, Mau aku balas, mau aku tendang,' karena masih kecil ya. Saya bilang tidak boleh," jelas Dewi.
Dewi bersyukur, setelah berbulan-bulan Aditia dirawat di Singapore, kondisi suaminya membaik, Saat Aditia sudah bisa memproses saat diajak berinteraksi.
"Alhamdulillah sudah semakin membaik, semakin stabil, sudah sering merespon. Karena waktu di Singapur tuh respon kadang saja. Kalau di sini, responnya sudah lebih baik. Karena mungkin ada ank-anak juga, kan dengan suara anak, ibunya Mas aditia juga lagi di sini,ujar Dewi. BANDAR CEME
Dewi mengaku dirinya sering mengajak ketiga anaknya salat berjamaah. Semakin hari pun, ketiga anaknya menerima kondisi Aditia.
AGEN DOMIN- "Kalau sama anak-anak lebih jadi lebih sering salat berjamaah, salatnya bareng-bareng. Tapi anak-anak sekarang tidak apa-apa, itu sudah risiko pekerjaan bapaknya," ucap Dewi.
Dewi mengaku dirinya miris melihat kejadian-kejadian yang menimpa aparat kepolisian belakangan ini. "Yang terakhir kesiram bensin itu, ya Allah, polisi seperti sudah tidak dihargai lagi," tutur Dewi.
Aditia menjadi korban pengeroyokan saat melerai tawuran dua kelompok silat di Wonogiri, Jawa Tengah. Saat kejadian, 8 Mei 2019, Aditia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Wonogiri.
Akibat peristiwa itu, Kompol Aditia menderita cidera di bagian tengkorak kepalanya karena dipukuli dengan batu konblok. BANDAR DOMINO
Comments
Post a Comment