BANDAR DOMINO- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menaruh harapan kepada Polri untuk menuntaskan kasus serangan air keras terhadap Novel Baswedan. Kini KPK menggantungkan harapan kepada calon Kapolri Komjen Idham Azis.
"Kami di KPK tetap berharap pelakunya ditemukan dan juga menunggu proses lebih lanjut ketika pelaku itu ditemukan," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019.
Namun Febri berharap tak hanya pelaku lapangan yang diungkap oleh Polri, melainkan juga dalang di balik teror tersebut.
"Jadi jangan sampai hanya misalnya berhenti pada pelaku di lapangan saja, tetapi harapannya tentu juga sampai ke siapa yang menyuruh, misalnya kalau ada yang menyuruh atau aktor intelektualnya seperti itu," kata Febri.
AGEN DOMIN- Terkait dengan keputusan Idham Azis yang sempat menyatakan dirinya akan menyerahkan pengungkapan kasus Novel kepada Kabareskrim yang baru, Febri enggan berspekulasi.
Namun, Febri mengingatkan kepada Idham Azis bahwa Presiden Jokowi sudah memberikan waktu selama tiga bulan kepada tim teknis Polri untuk mengungkap kasus tersebut. Saat itu tim teknis Polri berada di bawah naungan Idham Azis sebagai Kabareskrim.
"Saya kira untuk kasus penyerangan Novel itu sudah merupakan perintah tegas dari Presiden ya, dan ada waktu 3 bulan, terakhir kalau kita baca informasinya sudah ada laporan juga dari Polri pada Presiden," kata Febri.
"Jadi nanti kita tunggu saja, karena tugas dari Presiden itu secara institusional pada Polri, maka tentu Polri akan melaksanakan itu sebaik-baiknya," Febri menambahkan.
BANDAR CEME- Kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan tidak disinggung saat anggota Komisi III DPR melakukan fit and proper test kepada calon Kapolri Komjen Idham Azis. Anggota Komisi III Desmond Mahesa beralasan pihaknya tak ingin Idham menjajikan hal yang sulit diselesaikan.
"Bukan masalah kompakan, kan kita paham betul, kalau kita tanya jawabannya apa. Dari pada kita tanya sama dia (Idham) nanti dia janjiin lalu dia bohong," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Desmond pesimistis kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK itu akan terungkap meski Kapolrinya baru. Dia pun menyingung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang belum mampu menuntaskan kasus tersebut.
"Karena itu, sekali lagi saya ulang, presiden mampu engak? Kalau presiden aja enggak mampu apalagi Kapolri baru. Karena ini salah satu catatan buruk di pemerintahan Jokowi kan?," katanya.
AGEN CEME- Sementara, Komjen Idham Azis menyebut kasus Novel Baswedan nantinya akan menjadi warisan Kabareskrim Polri selanjutnya.
"Saya begitu dilantik, saya menunjuk Kabareskrim baru," kata Idham usai fit and proper test.
"Dan saya beri waktu menuntaskan kasus ini," Idham melanjutkan.
Di depan Komisi III DPR, Idham menyatakan bahwa visi-misi Kapolri mengacu pada Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Karena itu, Idham Azis selaku calon Kapolri tidak memiliki visi-misi sendiri.
BANDAR POKER- "Berdasarkan arah kebijakan pemerintah yang menjadi acuan bagi arah kebijakan Polri, memperhatikan kebijakan presiden dan wapres saat pelantikan, maka dalam kesempatan ini tidak ada visi dan misi yang saya ajukan," kata Idham di Ruang Rapat Komisi III DPR.
Comments
Post a Comment